Dalam ajaran Kristen, Iblis atau Setan memang dianggap sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memberontak terhadap-Nya. Meskipun Iblis telah jatuh dan menjadi musuh Allah serta manusia karena pemberontakannya, namun ia tetap merupakan bagian dari ciptaan Tuhan.
Konsep ini menunjukkan bahwa dalam keyakinan Kristen, segala sesuatu termasuk Iblis adalah ciptaan Tuhan. Meskipun perannya sekarang sebagai musuh dan penyesat umat manusia, asal usulnya masih berasal dari penciptaan oleh Tuhan.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa keberadaan Iblis tidak sama dengan kebaikan atau kesempurnaan yang dinyatakan oleh Allah. Dalam pandangan Kristen, kejatuhan Lucifer menjadi Iblis menggambarkan konsekuensi dari dosa dan pemberontakan terhadap Allah.
Jadi ya, secara teologis dalam ajaran Kristen, Iblis tetap dianggap sebagai salah satu ciptaan Tuhan meskipun kini berperan sebagai musuh utama dalam pertempuran rohani antara kebaikan dan kejahatan.
Kenapa Tuhan Tidak langsung Membinasakan Iblis?
Dalam ajaran Kristen, pertanyaan mengapa Tuhan tidak langsung membinasakan Iblis setelah pemberontakannya memang menjadi salah satu misteri yang sulit dijawab secara pasti. Namun, ada beberapa penjelasan teologis yang diberikan:
1. Kebebasan berkehendak: Kristen percaya bahwa Tuhan memberikan kebebasan berkehendak kepada makhluk-Nya, termasuk malaikat. Pemberontakan Lucifer merupakan hasil dari penyalahgunaan kebebasan tersebut. Tuhan mungkin membiarkannya untuk menghormati kebebasan yang telah diberikan.
2. Rencana keselamatan: Dalam perspektif Kristen, Tuhan memiliki rencana keselamatan bagi umat manusia. Keberadaan Iblis di bumi dianggap sebagai bagian dari rencana tersebut, untuk menguji iman dan ketaatan manusia kepada Tuhan.
3. Demonstrasi kuasa Tuhan: Dengan membiarkan Iblis tetap ada, Tuhan dapat mendemonstrasikan kuasa-Nya untuk mengalahkan kejahatan dan dosa melalui karya penebusan Yesus Kristus.
4. Kesempatan pertobatan: Tuhan mungkin membiarkan Iblis tetap ada untuk memberikan kesempatan bagi para malaikat yang memberontak untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
Jadi secara teologis, Kristen percaya bahwa Tuhan memiliki rencana dan kebijaksanaan yang lebih besar di balik keberadaan Iblis yang diizinkan-Nya, meskipun alasannya tidak sepenuhnya dapat dipahami oleh manusia. Tujuannya adalah untuk mendemonstrasikan kuasa dan rencana keselamatan Tuhan.
Dalam Kitab Suci Kristen, Alkitab, tidak ada ayat yang secara eksplisit menjelaskan mengapa Tuhan membiarkan Iblis atau Setan tetap ada dan beroperasi di dunia ini. Namun, penjelasan teologis yang telah disebutkan sebelumnya didasarkan pada pemahaman teologi Kristen tentang kebebasan berkehendak, rencana keselamatan Tuhan, demonstrasi kuasa-Nya, serta kesempatan pertobatan.
Meskipun demikian, terdapat beberapa ayat dalam Alkitab yang dapat memberikan gambaran tentang peranan Iblis sebagai musuh manusia dan bagaimana Allah melawan kejahatan:
1. 1 Petrus 5:8 (TB) - "Jagalah dirimu! Berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis mengembara seperti singa yang mengaum-aum mencari mangsa untuk ditelannya."
2. Efesus 6:12 (TB) - "Sebab perjuangan kita bukanlah melawan darah daging dan tulang-tulang, melainkan melawan pemerintahan-pemerintahan; melawan wakil-wakil dari penguasa-penguasa dunia gelap ini; melawan pasukan-pasukan roh jahat di udara."
3. Yakobus 4:7 (TB) - "Karena itu taatilah Allah; lawanlah setan maka ia akan lari dari padamu."
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam ajaran Kristen terdapat pengajaran tentang adanya pertempuran spiritual antara kebaikan dan kejahatan serta pentingnya untuk bertahan dalam iman sambil bersiap-siap menghadapi godaan-godaan dari Iblis atau Setan.
Dalam perspektif teologi Kristen, ada kemungkinan bahwa salah satu alasan Tuhan membiarkan Iblis tetap ada dan beroperasi di bumi adalah untuk mencari penyembah-Nya yang tulus dalam roh dan kebenaran.
Beberapa ayat Alkitab yang mendukung pemahaman ini antara lain:
1. Yohanes 4:23-24 (TB):
"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, ia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
2. 1 Petrus 1:6-7 (TB):
"Karena itu bersukacitalah, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan, supaya kemurnian imanmu - yang jauh lebih berharga dari emas yang fana, yang diuji dengan api - dapat membuahkan puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."
Dalam pemahaman ini, Tuhan membiarkan Iblis beroperasi untuk menguji dan memurnikan iman orang-orang percaya. Dengan adanya godaan dan pencobaan dari Iblis, Tuhan dapat menyaring dan memilih orang-orang yang benar-benar menyembah-Nya dengan tulus dalam roh dan kebenaran.
Jadi, dapat dikatakan bahwa salah satu kemungkinan alasan Tuhan membiarkan Iblis tetap ada adalah untuk mendapatkan penyembah-penyembah yang sejati, yang mampu bertahan dalam iman mereka di tengah-tengah godaan dan pencobaan.
Selain alasan yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa pemahaman teologis tambahan dalam ajaran Kristen mengenai mengapa Tuhan membiarkan Iblis atau Setan tetap ada dan beroperasi di bumi:
1. Ujian iman: Keberadaan Iblis dapat menjadi ujian bagi iman manusia. Dengan adanya kejahatan dan godaan dari Setan, manusia memiliki kesempatan untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada Tuhan serta tumbuh dalam imannya melalui perlawanan terhadap kejahatan.
2. Pertarungan rohani: Konflik antara kebaikan dan kejahatan merupakan bagian dari pertarungan rohani yang terjadi di dunia ini. Melalui pertempuran spiritual ini, orang-orang diberi kesempatan untuk memilih sisi yang benar dan bertahan teguh dalam iman mereka.
3. Keadilan akhirat: Dalam keyakinan Kristen, Tuhan akan memberikan hukuman yang adil bagi setiap perbuatan jahat termasuk pemberontakan Iblis. Keberadaannya sebagai musuh Allah juga akan menjadi bukti atas kasih karunia dan pengampunan-Nya kepada umat manusia yang percaya pada-Nya.
4. Kesaksian kemuliaan Allah: Dengan memperlihatkan kuasa-Nya untuk mengalahkan kejahatan melalui karya Yesus Kristus, Tuhan mendemonstrasikan kemuliaan-Nya kepada seluruh ciptaan-Nya baik malaikat maupun manusia.
Dengan demikian, alasan-alasan tersebut mencerminkan pemahaman bahwa keberadaan Iblis tidak hanya sebagai ancaman atau pencobaan semata, tetapi juga sebagai bagian dari rencana ilahi Tuhan untuk menyatakan kuasaNya, menjaga kedaulatanNya atas ciptaanNya, serta memberikan kesempatan bagi umat manusia untuk tumbuh dalam imannya menuju hubungan yang lebih erat dengan Sang Pencipta.

Posting Komentar