Sebelum kita bahas tentang siapa yang cabut nyawa Yesus, maka kita bahas dulu tentang Kematian Yesus di salib secara lebih komprehensif:

Dalam ajaran Kristen, kematian Yesus di salib merupakan pusat dari iman dan teologi Kristen. Ini diyakini sebagai pengorbanan yang memiliki makna dan signifikansi yang paling tinggi.

Secara teologis, kematian Yesus dipahami sebagai:

1. Penebusan dosa: Yesus, yang dianggap tanpa dosa, rela mati untuk menebus dosa umat manusia. Kematiannya dianggap sebagai hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia.


2. Rekonsiliasi dengan Tuhan: Kematian Yesus memulihkan hubungan antara manusia yang berdosa dengan Tuhan yang kudus. Ia menjembatani jurang pemisah akibat dosa.


3. Kurban Paskah: Yesus dianggap sebagai "Anak Domba Allah" yang dikorbankan, seperti kurban Paskah dalam Perjanjian Lama.


4. Kemenangan atas dosa dan maut: Melalui kebangkitannya, Yesus diyakini telah mengalahkan kuasa dosa dan kematian, membuka jalan bagi kehidupan kekal bagi mereka yang percaya.


5. Teladan pengorbanan: Kematian Yesus dipandang sebagai teladan tertinggi dari kasih dan pengorbanan diri untuk orang lain.


Pemahaman teologis yang mendalam mengenai makna kematian Yesus di salib merupakan inti dari iman Kristen.

Yesus mati disalip

Siapa yang mencabut nyawa Tuhan Yesus?


Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus menyerahkan nyawanya secara sukarela untuk menebus dosa umat manusia.


Beberapa poin penting terkait pemahaman teologis Kristen mengenai hal ini:


1. Yesus diyakini sebagai Anak Tuhan yang rela mati di salib atas kehendak-Nya sendiri. Ia tidak dipaksa, tetapi menyerahkan diri secara sukarela.


2. Kematiannya dipandang sebagai pengorbanan yang memiliki makna penebusan dosa. Yesus dianggap menggantikan hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia berdosa.


3. Melalui kematiannya, Yesus memulihkan hubungan antara manusia dan Tuhan yang telah rusak akibat dosa. Ia menjadi jembatan rekonsiliasi.


4. Kematian Yesus di salib diyakini sebagai kemenangan atas dosa dan maut. Kebangkitannya kemudian menjadi jaminan akan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya.


5. Pengorbanan Yesus dipandang sebagai teladan tertinggi dari kasih dan pengorbanan diri untuk keselamatan orang lain.


Jadi, dalam iman Kristen, Yesus dengan sukarela menyerahkan nyawanya di salib demi menebus dosa umat manusia dan memulihkan hubungan mereka dengan Tuhan.

Melalui semuanya itu, kita melaksanakan amanat agung dari Tuhan Yesus, «Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk» (Mrk 16:15).

Post a Comment